Bagi mahasiswa yang pandai menuangkan ide dalam bentuk tulisan tentu tidak akan merasa keberatan atas beban tugas-tugas tersebut. Celakanya, bila ada mahasiswa yang tidak terbiasa membuat tugas makalah atau artikel akan kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang nekat melakukan parafrase online. Padahal, itu adalah tindakan yang tidak terpuji.
Saat ini di kampus-kampus sudah memiliki sistem validasi karya ilmiah yang dapat mengecek sebuah karya ilmiah masuk dalam kategori plagiasi atau bukan. Mereka juga sudah memiliki standar skor plagiasi yang dapat ditoleransi. Oleh sebab itu, bila kamu seorang mahasiswa ada baiknya belajar teknik menulis parafrase agar terbebas dari plagiasi.
Orisinalitas merupakan hal penting yang harus selalu dijunjung tinggi dalam proses pembuatan suatu karya, termasuk di industri kreatif. Berbagai macam jenis konten yang dibuat harus mencantumkan sumber referensi jika menggunakan karya orang lain di dalamnya, baik itu dalam bentuk video, desain, musik, dan tulisan.
Karya tulis merupakan salah satu produk kreatif yang paling banyak beredar di era digital ini. Suplemen informasi lewat berbagai jenis karya tulis merupakan kebutuhan masyarakat setiap harinya, termasuk para generasi milenial, seperti kamu.
Tantangan utama yang sering dihadapi para penulis saat sedang membuat karya adalah tentang isu plagiarisme. Hal ini dapat terjadi ketika kamu menggunakan ide dan referensi dari orang lain untuk mendukung tulisan yang kamu buat tanpa menggunakan metode yang tepat.
1. Pahami Konsep Dasar Tulisan
Untuk dapat membuat parafrase tulisan, hal pertama yang mesti kamu lakukan adalah dengan memahami konsep dasar serta struktur kalimat yang digunakan di dalam tulisan tersebut.
Kunci utama agar kamu dapat memahami apa yang dimaksud oleh sang penulis adalah dengan membaca sumber referensi tersebut secara berulang-ulang. Seperti kata pepatah, banyak baca, banyak tahu.
Dengan memahami gagasan yang disampaikan dalam tulisan, kamu jadi bisa menerjemahkan kembali isi dan konteks yang diperlukan ke dalam karya tulis kamu.
2. Perkaya Kosakata dan Istilah
Cara parafrase dasar sudah di tangan, selanjutnya adalah menceritakan kembali memakai gaya bahasa kamu sendiri. Caranya mudah saja, GenK, yaitu dengan menggunakan kata pengganti yang memiliki arti serupa dengan teks aslinya.
Maka dari itu, kamu harus sering-sering membaca banyak sumber referensi tulisan untuk memperkaya kosakata kamu. Jangan lupa juga mencari istilah-istilah yang sedang tren dan banyak digunakan dalam bidang yang ingin kamu bahas.
3. Memperbanyak Wawasan dan Pengetahuan
Wawasan dan pengetahuan adalah sebuah keharusan dalam teknik parafrase yang keempat ini. Ia akan mempermudah dan mempercepat kamu dalam memparafasekan sebuah tulisan.
Mengapa demikian? Sudah jelas alasannya. Ketika kamu tidak paham dengan topik paragraf demi paragraf yang akan diparafrase, tentu kamu akan kesulitan dan kekurangan ide. Yang ada malah ngeblang dan menulis akhirnya menjadi mandeg. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan ketekunan membaca dan mengamati berita untuk memperbanyak wawasan dan pengetahuan.
Parafrase adalah salah satu bakat dan potensi yang unik yang pernah dimiliki para penulis. Sehingga diperlukan pengetahuan tentangnya. Dan yang paling penting dan krusial adalah selalu melatih diri untuk menuliskannya.