Mengenal PLC: Jenis, Fungsi, Komponen, dan Prinsip Kerjanya

Teknologi1,498 views

Salah satu dari sistem kontrol atau sistem otomasi selain relay, adalah sistem PLC atau Programmable Logic Controller alias Logika Kontrol Terprogram jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

Dulunya sistem ini tidak digunakan, baru dipakai dalam beberapa tahun terakhir sebagai pengganti dari sistem kontrol berbasis relay. Alasannya yaitu lebih efektif, efisien, dan juga fleksibel.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai pengertian, jenis-jenis, dan prinsip kerja PLC. Mari cari dan temukan jawabannya pada konten berikut ini.

Apa Itu PLC?

PLC artinya menurut NEMA adalah suatu piranti atau perangkat elektronik digital dengan memori yang bisa diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi yang lebih spesifik seperti logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika guna mengontrol mesin sesuai apa yang diinginkan.

Sesuai namanya, ada tiga konsep utama dari PLC yaitu Programmable, Logic, dan Controller. Berikut masing-masing penjelasannya :

  • Programmable : kemampuan menyimpan program yang sudah dibuat ke dalam memori. Fungsinya bisa ubah-ubah sesuai keinginan.
  • Logic : kemampuan memproses input secara aritmatika dan logic dengan melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengurangi, negasi, mengalikan, membagi, AND, OR, dan lain sebagainya.
  • Controller : kemampuan mengontrol dan mengatur proses agar menghasilkan output yang diinginkan.

Jenis-jenis PLC

Berikut ini beberapa merek dan jenis dari PLC yang banyak digunakan di dunia industri :

  • Siemens : menggunakan software Simatic dengan tipe micro S7-200 & S7-1200 dan tipe modular S5-115U, S7-300 & S7-400
  • Alien Bradley : menggunakan software RS Logix dengan tipe Logix-5 Family PLC 5 dan tipe Logix-500 Family SLC-500 & Micrologix. Selain itu juga memakai ControlLogix, CompactLogix serta FlexLogix.
  • Omron : menggunakan software CX-Programmer dengan tipe micro CPM1A, CP1E & CP1L, tipe basic CJ1M & CQM1H, dan juga tipe modular CJ1H/CJ1G & CS1H/CS1G.
  • Mitsubishi : memakai software MELSOFT series dengan tipe compact MELSEC FX3UC, MELSEC FX3G, MELSEC FX1N & MELSEC FX1S, tipe modular  Q-Series Q00UJCPU, dan tipe kontrol proses Q12PHCPU.

Selain itu, masih banyak merek-merek PLC lain yang kerap digunakan di dunia industri yaitu :

  • Schneider Automation
  • Reliance
  • Hitachi
  • Modicon/Gould
  • AutomationDirect/PLC Direct/Koyo
  • Cutler Hammer
  • dan masih banyak lagi yang lainnya.

Fungsi PLC

Sejatinya, ada banyak fungsi PLC yang biasa dipakai di pabrik atau perusahaan. Namun, secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Fungsi Umum

Beberapa kegunaan umum dari Logika Kontrol Terprogram antara lain yaitu :

  • Monitoring Plant : memantau atau memonitoring system dan tindakan yang diperlukan sesuai proses yang dikontrol.
  • Kontrol Sekuensial : proses input sinyal biner menjadi output yang dipakai untuk pemrosesan teknik secara berurutan. Peran PLC dalam hal ini adalah menjaga agar setiap step atau langkah selalu berada dalam urutan yang tepat alias tidak berubah-ubah.

2. Fungsi Khusus

Adapun kegunaan khusus dari Logika Kontrol Terprogram yaitu memberi masukan ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk pemrosesan lebih lanjut. CNC biasanya digunakan dalam proses finishing, moulding, dan lain sebagainya.

Komponen PLC

Berikut berbagai bagian yang ada di dalam PLC dan masing-masing kegunaannya :

1. CPU

CPU atau Central Processing Unit menjadi otak dari seluruh system yang berjalan. Fungsinya mengatur berbagai perintah dan memprosesnya sebelum akhirnya hasil perintah tersebut ditampilkan dalam layar interface yaitu monitor.

2. Memory

Fungsinya adalah menyimpan berbagai data penting dalam bentuk chip.

Memory terbagi menjadi dua jenis yaitu volatile memory dan non-volatile memory, volatile memory adalah memory yang akan hilang jika sumber tegangan dilepas sedangkan nonvolatile memory adalah memory yang tidak mungkin hilang walaupun sumber tegangan dilepaskan.

3. Power Supply

Fungsi dari perangkat ini adalah mengontrol nilai tegangan agar selalu berada dalam nilai efisien, alias agar tegangan masuk bisa lebih besar dari tegangan semestinya. Jika tegangan sampai gagal, maka sangat berpengaruh ke keseluruhan bagian PLC.

4. Programmer

Dalam hal yang dimaksud programmer bukanlah sebuah profesi, melainkan alat atau perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi yang berisi beberapa komponen yaitu run, off, monitor, dan programming. Fungsinya utamanya yaitu menghidupkan, memonitor, dan mematikan.

Ada beberapa bahasa pemrograman yang biasa digunakan antara lain yaitu bahasa pemrograman Ladder Diagram, bahasa pemrograman Instruction List, bahasa pemrograman Structured Text, bahasa pemrograman Fuction Block Diagram, serta pemrograman Sequential Fuction Charts. Jenis pemrograman itu adalah jenis pemrograman paling inti.

5. Input/Output

Dalam PLC, input/masukan dan output/keluaran memiliki peranan yang sangat penting karena bisa membuat program bisa berjalan dengan lebih lancar. Ibarat sebuah pintu yang bisa dimasuki atau keluar pada waktu-waktu yang sudah ditentukan. Elemen ini menghubungkan dan saling berhubungan dengan sistem dunia luar.

Semua bagian-bagian di atas saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.